twitter



1. Nama “Muhammad” adalah nama yang paling populer di seluruh dunia, dan menempati urutan nomor dua di negara Inggris untuk nama bayi laki-laki ( urutan pertama ditempati oleh nama ‘Jack’ )
2. Albania merupakan negara satu-satunya di benua Eropa yang 90% penduduknya beragama Islam
3. Kata-kata berikut ini diserap dari bahasa Arab : Algebra, Zero, Cotton, Sofa, Rice, Candy, Safron, Balcony, bahkan ‘Alcohol’ juga berasal dari bahasa Arab, Al-Kuhl, yang mempunyai arti bubuk
4. Beberapa ayat di dalam Al-Qur’an menggambarkan pentingnya persamaan hak antara pria dan wanita ( secara perhitungan matematik ). Kata “Pria” dan “Wanita” di dalam Al-Qur’an sama-sama berjumlah 24
5. Tidak ada apa-apa di dalam Ka’bah
6. Islam merupakan agama yang pertumbuhannya paling cepat di dunia menurut banyak sumber, diperkirakan akan menjadi agama nomor 1 pada tahun 2030
7. Umat Hindu percaya bahwa di dalam Ka’Bah ada salah satu dari Tuhan mereka yang bernama ‘Shiva Lingam‘
8. Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji hanya sekali dalam hidupnya
9. Jikalau sekarang Al-Qur’an dihancurkan, maka versi arab dari Al-Qur’an akan segera di-recover oleh jutaan muslim, yang disebut Huffaz yang telah menghafalkan kata-kata di dalam Al-Qur’an dari mulai awal sampai dengan akhir ayat.
10. Nama original dari kota suci Madinah adalah Yasthrib
11. pemeluk Islam bertambah 2,9% per tahun. Pertumbuhan ini lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk bumi sendiri yang hanya 2,3% per tahun.
12. Berdasarkan data dari Departmen Pertahanan Amerika Serikat. Dari 1,4 juta prajurit di militer Amerika, diperkirakan ada sekitar 3.700 yang beragama Islam ( Muslim ).
13. islam menyebar ke bumi nusantara ketika Nabi Muhammad saw. masih hidup
14. Sebanyak 8 juta orang Muslim yang kini ada di AS dan 20.000 orang AS masuk Islam setiap tahun setelah peristiwa 9/11
15. Jasad Nabi Muhammad pernah ingin dicuri 2 kali, namun kedua-duanya gagal dan salah satu yang mencuri dihilangkan oleh Allah dari bumi
16. Jasad Firaun (Ramses II) yang tenggelam di laut merah, baru ditemukan
oleh arkeolog Giovanni Battista Belzoni tahun 1817. setelah 3000 tahun berada di bawah tanah dan pasir
17. Al Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang bisa dihafal jutaan manusia (Hafidz/penghafal Al Qur’an) sehingga keaslian/kesuciannya selalu terjaga.
18. Jika agama lain bisa punya lebih dari 4 versi kitab suci yang berbeda satu dengan lainnya, maka Al Qur’an hanya ada satu dan tak ada pertentangan di dalamnya:
19. Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi yang berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), radiasi tersebut menembus planet mars dan masih berlanjut. peneliti mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
20. Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air.




SURABAYA--Ada cerita menarik dari Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Drs H Syaifullah Yusuf, tentang secuil hikmah dan manfaat bagi penghafal Alquran. Menurut wagub yang akrab disapa Gus Ipul ini, penghafal Alquran ternyata lebih cerdas dibanding orang lain yang hanya bisa membaca dan tidak hafal. "Ini sudah dibuktikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang," kata Gus Ipul saat memberi sambutan dalam Silaturami Alquran Bayan di Hotel Sahid Surabaya, kemarin.

Selama ini, kata Gus Ipul, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang memang menerapkan kebijakan cukup langka. Perguruan tinggi ini memberikan perlakukan istimewa kepada para mahasiswa maupun calon mahasiswa yang hafal Alquran. Para mahasiswa dan calon mahasiswa hafal Alquran ini dibebaskan dari SPP dan biaya pendidikan lainnya aliat gratis kuliah di UIN Malang sampai lulus.

Yang lebih mencengangkan, lanjut Gus Ipul, ternyata setiap tahun semua lulusan terbaik dari seluruh fakultas di kampus itu adalah mahasiswa yang hafal Alquran. "Ini membuktikan bahwa bmembaca dan menghafal Alquran tidak menghambat belajar, tapi malah menambah kecerdasan mereka," ungkap Gus Ipul.

Bahkan menurut Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof Dr Imam Suprayogo, kata Gus Ipul lagi, orang yang hafal Alquran itu kalau meningal jasadnya bisa bertahan utuh selama bertahun-tahun. Kendati belum ada penelitian secara empirik, tapi ada satu peristiwa yang membuktikan hal tersebut.

Dalam acara wisuda mahasiswa sebuah pesantren binaan UIN Malang di Kecamatan Bululawang beberapa waktu lalu, Imam Suprayogo menyatakan saat ada pembangunan jalan di sebuah desa di Bululawang, Kabupaten Malang, terpaksa menggusur area pemakaman. Saat membongkar salah satu makam, pekerja menemukan jasad yang masih utuh baik rambut daging, maupun giginya. Setelah ditelusuri, kata Imam, jasad itu adalah jasad orang yang meninggal sepuluh tahun lalu. "Orang itu ternyata penghafal Alquran," kata Imam.

Untuk itu, Gus Ipul, sangat mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi atas diterbitkannya Alquran Bayan. Setidak-tidaknya, menurut dia, dengan terobosan dan metode baru cara membaca dan memahami Kitab Allah melalui Alquran Bayan ini, akan membuat orang semakin mudah membaca, dan mengerti isi kandungan Alquran.

Alquran Bayan merupakan mushaf yang sangat mudah untuk memandu siapa saja yang ingin mendalami kandungan Alquran secara komprehensif. Sebab dalam Alquran Bayan ini tidak sekadar ada terjemahan, tapi dilengkapi dengan metoda baru pemahaman Alquran. "Walhasil, Alquran Bayan tidak hanya sekadar untuk dibaca tapi lebih dari itu, yakni mentadaburi," ujar Rektor Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, Dr KH Ahsin Sakho Muhammad MA, yang tampil sebagai pembahas dalam acara silaturahmi, kemarin.

Kelebihan lain Alquran Bayan, dilengkapi dengan munasabah surah, yang menjelaskan hubungan (korelasi) antar surah, ayat yang satu dengan surah/ayat lainnya. selain itu, juga dilengkapidengan Asbabunnuzul, yang berfungsi untuk memahami dan mengerti sebab-sebab turunnya ayat Alquran. " Dalam Alquran Bayan ini juga dimasukkan hadis-hadisyang berkaitan," papar Ahsin.

Lebih jauh Ahsin memaparkan, Alquran adalah hidayah (petunjuk) Allah kepada manusia yang bertaqwa. Dalam Islam, lanjutnya, ada empat macam hidayah untuk manusia, yakni naluri, pancaindera, akal, dan hidayah agama. "Paling mahal itu hidayah agama. Dan agama adalam sistem yang diciptakan oleh Allah SWT. Maka barang siapa ingin mendapatkan hidayah (petunjuk) Allah, ya bacalah dan pami kandungan kitab Suci Alquran," paparnya.

Karena diciptakan oleh Allah , kata Ahsin, maka Allah SWT menjamin akan memudahkan umatnya yang bertaqwa dan ingin belajar membaca dan memahami Alquran. Tugas setiap orang muslim meyampaikan isi Alquran kepada setiap orang. "Karena Alquran itu berbahasa Arab sehingga tidak mudah untuk dipahami kebanyakan orang, maka perlu ada orang alim dan mengerti bahasa Arab untuk menterjemahkannya dan membuat metode yang mudah pula. Ini yang diwujudkan oleh penerbit Alquran bayan," tutur Ahsin.

Ahsin menambahkan, saat ini Alquran sudah diterjemahkan dalam 50 bahasa yang ada di dunia. Ke depan akan terus diterbitkan dalam 100 lebih bahasa di dunia ini.



Ini adalah satu jawaban dari beberapa pertanyaan tentang cinta, yang dulu pernah ditanyakan kepada saya. Insya Allah jawaban dari pertanyaan itu satu persatu saya akan posting di sini. Semoga bermanfaat!

Pertanyaan:

Mencintai seseorang karena Allah itu seperti apa?

Jawaban:

Mencintai karena Allah adalah mencintai seseorang yang diridhai-Nya dengan cara yang diridhai-Nya pula. Secara umum manusia adalah makhluk yang diridhai oleh Allah. Orang yang diridhai oleh Allah untuk mencintainya contohnya; Rasulullah saw., para sahabat beliau, orang tua, saudara kandung, saudara seiman, keluarga dekat, tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan istri yang sah.

Adapun orang-orang yang tidak diridhai oleh Allah misalnya; selingkuhan, orang yang secara terang-terangan berbuat fasik, orang kafir yang memusuhi Islam, dan para pendusta agama.

Sedangkan pengertian dengan cara yang diridhai-Nya adalah, ekspresi untuk mengungkapkan cinta kepada seseorang yang sudah diridhai Allah itu harus secara syar’i. Misal seorang ikhwan mencintai seorang akhwat, ia hanya boleh mengungkapkan cintanya jika sudah dibingkai dalam ikatan suci pernikahan. Dalam menjalin ikatan pernikahan pun ada aturannya. Misal, kedua insan itu harus dalam keadaan berislam. Tidak diajarkan seorang muslim menikah dengan non-muslim. Dan jika itu terjadi, hubungan yang dijalin (keintiman) bisa dikategorikan sebagai zina.

Pun tak hanya sekedar cinta, mencintai karena Allah juga memiliki aplikasi-aplikasi yang harus dijalankan. Seperti mendahulukan orang lain (saudara) dalam hal di luar konteks ibadah, saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, saling menerbar senyum dan salam, mengingatkan akan adanya hari akhir dan untuk terus bertaqwa kepada Allah, selalu bertutur kata yang baik dan benar, dan beberapa contoh-contoh lainnya.

Contoh mencintai dengan cara yang tidak diridhai Allah adalah cinta kepada selain-Nya melebihi cinta kepada-Nya. Cinta kepada siapa dan apapun tak boleh melebihi cinta kepada Allah. Hanya untuk sekedar sama pun tidak diperbolehkan. Jadi cinta kepada Allah harus lebih daripada cinta kepada orang lain, bahkan diri sendiri.

Dan perlu diingat, bahwa saudara yang baik bukanlah saudara yang selalu mengikuti apa mau kita, selalu menyetujui apa pendapat kita, dan selalu mengikuti apa yang kita lakukan. Tetapi saudara yang baik adalah selalu menasihati jika kita khilaf, membenarkan jika kita salah, memberitahu jika kita tidak tahu, dan mencegah jika kita akan berbuat mungkar. Segalanya atas landasan fillah. Karena-Nya lah kita hidup dan karena-Nya lah kita bisa mencintai.

Wallahua'lam bishshawab..



Malu dalam Cinta: Azzam - Anna
...Hati Azzam berbunga -bunga. Ada rasa sejuk yang tiba-tiba menyelinap ke dalam dadanya. Namun ia tiba tiba diserang rasa ragu.

“Apa saya pantas melamarnya Pak? Apa saya pantas untuknya? Saya ini S.1 saja sudah sembilan tahun belum juga selesai. Dan apa prestasi saya? Apa yang bisa saya andalkan? Membuat tempe? Apa ada kiai yang mau anaknya menikah dengan penjual tempe?”...[1]

Tahu cuplikan ini?

Jika tidak tahu, bersiap-siaplah untuk dikatai sebagai ikhwah kurang gaul. (maaf lho!). Dan dalam pembahasan saya nanti, saya akan sedikit banyak menukil isi dari novel karya Habiburrahaman El-Shirazy ini. Karena memang, khazanah cinta saya, terbangun melalui novel Ketika Cinta Bertasbih. 

Kembali ke laptop! Ya, cuplikan di atas merupakan salah satu cuplikan dari Mega-Novel Ketika Cinta Bertasbih episode 1. Novel tersebut berisi kisah romantis, yang dibingkai dengan latar belakang Islam. Dan darinya, saya banyak mendapatkan pelajaran tentang cinta kasih antar lawan jenis, ketekunan, keikhlasan, kesucian jiwa dan raga.

Langsung saja kita bahas cuplikan tersebut. Ketika Azzam mendengar hal tentang gadis yang bernama Anna Althafunnisa, hatinya menjadi berbunga. –lihatlah! Walau si Azzam tak melihat secara langsung, dan hanya mengetahui features Anna Althafunnisa dari penuturan Pak Ali, ia bisa merasakan yang namanya getaran cinta- Tapi senyumnya tak terkembang lama, ia merasa jadi rendah diri melihat siapa dirinya.
Malu merupakan pangkal rendah diri jika saya menyebutkan. Kenapa, ia tak mampu tegak memandang apa yang ada di depannya, walau ia belum tahu seberapa porsi yang di sajikan untuknya. Azzam jadi rendah diri memendengar tentang prestasi, latar belakang keluarga Anna, kehalusan budi, dan kecantikannya yang konon katanya bak bidadari.

Di sini jelas, Kang Abik menggambarkan hati Azzam yang berbunga, menandakan ada cinta di hatinya. Azzam sendiri sadar, ia sedang mencintai seseorang. Tetapi tak sekedar cinta, ia juga sadar bahwa ia merasa tidak pantas untuk melamar Anna. Jadi ada pertentangan dalam diri Azzam sebenarnya.

Lihatlah, diawal ia sudah pesimis. Dirinya yang hanya penjual tempe, dan belum juga lulus S1, padahal sudah sembilan tahun kuliah di Al-Azhar, mana pantas melamar putri kyai, calon S2 lagi.

Nah lho, Azzam saja mengaca terlebih dahulu sebelum memasukkan Anna Althafunnisa dalam hatinya. Istilah saya sendiri, ‘tak menanam benih padi di sawah yang belum dibajak.’ Lha iya, kalau menanam benih padi di sawah yang belum dibajak, nanti dimarahi sama pak taninya. Begitu juga dengan cinta, kalau kita tak meletakkannya di tempat dan waktu yang benar, Sang Pemilik Cinta akan jadi murka.

Inilah Malu dalam Cinta yang saya maksud. Ketika seseorang memendam hasrat mencintai seseorang, seharusnya ia lebih jeli dalam menakar diri. Menakar dalam arti, meletakkan cinta itu lebih tepat. Timbulnya aturan takaran yang berasal dari rasa malu itu, akan mendesak standardisasi pada setiap orang untuk benar-benar tepat dalam memilih cintanya. Tak hanya pada ‘siapa’, tetapi juga pada ‘kapan’ dan ‘di mana’. 

Sedangkan untuk pertanyaan ‘kenapa’ dan ‘bagaimana’nya, saya akan langsung menunjuk mushaf al-Qur’an, dan meminta seseorang membukanya pada Q.S ar-Ruum ayat 21.

Seperti meletakkan sejumput gula pada minuman yang terlalu masam. Menyeimbangkan perasaan cinta yang membuncah, dengan rasa malu yang tak terbantah. Ini akan menjaga kita dari fitnah cinta yang kejam. Fitnah yang mampu mengurai dekapan ukhuwah kita.

Jadi untuk para pencari cinta, hendaknya malu tetap dijadikan salah satu prioritas utama untuk menjaga akhlak. Rasulullah bersabda, Kalau kamu sudah tidak punya malu lagi, lakukanlah apa yang kamu kehendaki.” (HR. Bukhari)

Saya merasa ada sindiran kepada orang yang sukanya berbuat seenaknya, dalam hadits ini. Kalau orang jawa bilang, nom-noman gak duwe unggah-ungguh, muda tapi tidak punya sopan santun. Mau dikatai begitu sama orang tua kita? Apalagi ini yang menyindir Rasulullah lho. Malu!


[1] Habiburrahman El-Shirazy, Ketika Cinta Bertasbih eps. 1 Bab 1


Ini sekedar misal, jika antum disuruh memilih satu dari sepuluh putrinya pak Kyai, mana yang akan antum pilih? (Buat akhwat sebaliknya juga lho!)

Jelaslah yang paling baik akhlaknya, plus paling cantik pula. Ya kan?

Sekarang pejamkan mata, bayangkan antum berada di surga dan disuruh memilih bidadari manapun yang antum suka. Bidadari yang paling cantik, tanpa cela, dan hanya diciptakan untuk umat manusia yang bertaqwa. Bagaimana rasanya?

Sudah dapat bidadari, kita suruh memilih sesuai kehendak hati kita, Wuiihh..siapa yang gak mau tuh!?

Beneran mau dapat? Tetapi apakah antum tahu caranya? Bagi yang belum tahu, simak hadits ini deh..

“Barang siapa mampu menahan marah, padahal dia bisa melampiaskan kemarahannya, niscaya nanti pada hari Kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan para makhluk, dan memintanya untuk memilih bidadari mana saja yang ia suka.” (HR. Tirmidzi)

Udah tahu kan..memang ndak gampang sih, tetapi kita harus tetap berusaha. Jangan kesal sedikit, langsung marah. Ada yang gak beres sedikit, langsung marah. Apalagi kita yang masih darah muda, pengen eksis, gak mau disalahin. Jadinya marah melulu deh..

Saya jadi ingat hadits dari Abu Hurairah ra., Bahwa seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw. “ya Rasulallah, berikan aku wasiat.” Baginda menjawab, “Laa taghdhab, Jangan marah.” Lelaki itu kemudian mengulangi pertanyaannya. Tetapi Baginda Rasul tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari)

Mulai sekarang, tahan emosi, tahan gejolak kemarahan. Bagi yang tahu cara efektif nan efisiennya, bisa di share dah!

Salam gaul..Waf’alul khaira..

Wassalam..

Rizqy Ath-Thaliby



Pada zaman dahulu, tumbuhlah sebuah pohon apel yang cukup besar. Pohon itu sangat teduh dan membuahkan apel yang manis. Seorang anak laki-laki sangat suka bermain di bawah pohon itu setiap hari. Dia suka memanjat hingga puncak, memakan apel yang manis-manis, atau menggelar tikar di bawah kerindangan pohon.
Waktu demi waktu berlalu. Anak laki-laki itu mulai tumbuh menjadi remaja. Sudah lama ia tak lagi bermain di sekitar pohon apel.
Suatu hari anak laki-laki itu mengunjungi pohon apel dengan raut muka sedih. “Kemarilah dan bermain denganku lagi.” Ajak pohon apel kepadanya.
“Aku bukan anak kecil lagi, jadi aku tak bisa bermain di sekitar pohon seperti dulu.” Jawab anak laki-laki itu. “Aku ingin mainan dan aku membutuhkan uang untuk membelinya.” Lanjutnya.
Mendengar keinginan si anak, pohon apel itu mulai berpikir. Kemudian ia berkata dengan bijaknya, “Maafkan aku, aku memang tak mempunyai uang yang kau butuhkan. Tetapi engkau bisa memetik semua apel yang ada pada diriku dan menjualnya. Sehingga engkau bisa mendapatkan uang.”
Anak laki-laki itu sangat gembira mendengarnya. Tanpa banyak tanya, ia langsung memetik semua apel yang menggantung di dahan-dahan pohon. Semuanya, tanpa sisa. Kemudian si anak pergi dengan riangnya. Setelah itu si anak tak terlihat kembali dalam waktu yang sangat lama. pohon apel pun kembali bersedih.
Suatu hari, setelah sekian lama, si anak laki-laki kembali lagi, dan melihat hal itu pohon apel sangat bahagia. “Kemarilah dan bermain denganku lagi.” ajakan yang sama dilontarkan si pohon.
Anak laki-laki yang sudah beranjak dewasa urung memenuhi ajakan pohon apel. “Aku tak punya waktu untuk bermain. Aku harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluargaku. Kami membutuhkan sebuah rumah. Apakah engkau bisa membantuku?”
Lagi-lagi jawaban bijaklah yang disampaikan oleh pohon apel, “Maafkan aku, aku memang tak punya rumah untuk kau tinggali. Namun engkau bisa memotong semua dahan dan rantingku untuk kau jadikan bahan membuat rumah.”
Mendengar hal itu, si anak laki-laki langsung memotong dahan dan ranting milik pohon apel. Ia pun pergi dengan riang kembali. Si pohon menjadi ikut bergembira melihat anak itu gembira. Namun si anak laki-laki tak kembali lagi dalam waktu yang sangat lama. Pohon apel itu kembali kesepian dan bersedih.
Pada suatu hari di musim panas, si anak laki-laki yang sudah mulai dimakan usia kembali ke tempat si pohon. Pohon apel yang juga sudah mulai tua, berbinar dibuatnya.
“Kemarilah dan bermain denganku lagi.” Tak jemu pertanyaan yang sama dilontarkan.
“Semakin lama diriku makin tua, dan aku sudah mulai lelah dengan kehidupan ini. Aku ingin pergi berlayar untuk mengistirahatkan tubuhku. Dapatkah engkau memberiku sebuah kapal?” si anak laki-laki kembali meminta kepada pohon apel.
“Potonglah batangku untuk kau jadikan sebuah kapal. Engkau dapat berlayar jauh dan beristirahat yang cukup.” Kata si pohon.
Langsung saja anak laki-laki itu menebang batang pohon untuk dijadikan sebuah kapal. Ia pergi berlayar dan tak pernah muncul kembali di hadapan pohon apel. Dan lagi-lagi pohon apel itu bersedih karena kesendiriannya.
Pada akhirnya, si anak laki-laki kembali setelah pergi untuk beberapa puluh tahun. Merasa tak punya apa-apa, pohon apel yang sudah sangat tua berkata, “Maaf anakku, sekarang aku tak punya apa-apa lagi yang bisa kau minta. Aku tak punya apel untuk menyegarkan kerongkongan dan mengisi perutmu.”
“Aku sudah tak punya gigi untuk mengunyah.” Jawab si anak yang memang sudah menjadi rengka.
“Tak ada batang yang bisa kau panjat.” Lanjut si pohon.
“Aku terlalu tua untuk melakukan itu.” Kata si anak.
“Sungguh, aku tak dapat memberimu apa-apa lagi. Hanya satu yang tersisa dariku. Yaitu pangkal yang mati, dan akar yang tak kuat lagi mencengkeram tanah.” Pohon apel berkata dengan jiwa yang teriris. Bukan karena menyesali sesuatu yang sudah tak lagi ada padanya, tetapi menyesal karena ia tak bisa membantu sahabatnya, si anak yang kini sudah rengka.
“Aku tak membutuhkan semua itu sekarang. Aku hanya butuh tempat istirahat. Aku lelah dengan apa yang kukerjakan selama bertahun-tahun.” Balas si anak dengan suara sedikit parau.
“Bagus!” pekik pohon apel senang. “Akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat. Kemarilah. Kemari dan dan duduk bersamaku.”
Anak laki-laki itu akhirnya duduk dan pohon apel tersenyum haru karenanya.

[Translated by. Thalib19]


Bagi sebagian orang, sosok ini sudah tidak asing lagi. Sering tampil di acara televisi, membuat namanya melambung. Tetapi sudahkah kita mengetahui kisah orang yang memiliki hati lembut ini?
Jika belum, simak artikel di bawah..



Hidup Miskin


Meski Master Tarno sering tampil di televisi dan acara-acara off-air, kehidupannya tidaklah berubah; tetap sederhana. Televisi di rumahnya, hadiah dari RCTI, sewaktu ia tampil di acara The Master untuk pertama kalinya. 

Sebelumnya, rumah Tarno, di Jalan Duku Timur, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, hanya "dihiasi" sebuah televisi kuno yang sudah tidak berfungsi.

"Saya kalau mau nonton teve ya di rumah tetangga. Sekarang bisa nonton The Master di rumah sendiri. Rasanya seneng banget, nggak pernah kebayang saya bisa main sulap di televisi dan ketemu pesulap terkenal," kata Pak Tarno .

Awalnya, pria yang sebelumnya lama tinggal di Warakas, Tanjung Priok ini, mengaku ragu ketika seorang tetangga menyarankan dia ikut audisi The Master. 

"Ya waktu itu saya kan tidak punya uang. Setelah uang buat ongkos cukup, saya mendaftar The Master. Alhamdulillah sekarang diajak bergabung RCTI," kata Pak Tarno.

Sejak kecil, Tarno diasuh neneknya di Brebes, Jawa Tengah, karena ayahnya meninggal dunia dan ibunya pergi ke Sumatera untuk bekerja.

"Nenek saya orang tidak mampu, jadi saya harus bekerja, sejak kecil saya sudah bekerja angon kambing dan sapi milik tetangga. Tapi dibayarnya pakai padi dan diberikan pada nenek," kenang Pak Tarno.

Sekitar tahun 1974 ia nekad merantau ke Jakarta dengan menumpang kereta barang, hingga terdampar di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Saat itu dia hanya punya modal cangkul saja, tetapi paculnya tidak digunakan karena ada peluang menjadi pedagang minyak tanah. Setelah jual minyak tanah, saya jual air keliling, dan yang terakhir sampai sekarang saya jualan mainan anak-anak keliling dengan sepeda dan mangkal di sekolahan .

Berdagang mainan anak-anak setiap hari berpindah dari sekolah satu ke sekolah lainnya, ternyata tidak juga mencukupi hidupnya. Bahkan untuk makan sehari-hari saja kadang tidak cukup. Dia nekad niat puasa setiap hari dan sering juga tidak punya makanan untuk buka puasa, katanya.

Meskipun miskin dan serba kekurangan, namun Pak Tarno tetap tabah dan terus menekuni pekerjaannya berjualan mainan anak-anak. Selain berpuasa dia pun sering sholat hajat di tengah malam dan dilanjutkan dengan dzikir.
Suatu malam Pak Tarno seperti ketemu wali. Pak Tarno tidak sadar saat itu dia sudah berpuasa selama tiga tahun. Setelah dzikir, tiba-tiba mulurnya secara otomatis mengucapkan kata-kata seperti bahasa Jawa kuno, dia hanya mengerti artinya sebagian saja, ungkap Pak Tarno.

Dia pun mengaku ada tiga kalimat panjang yang secara cepat bisa dihafalnya. Keesokan harinya, dia hanya bisa termenung memikirkan kejadian malam itu. Tetapi akhirnya dia mengabaikan yang telah terjadi.

Tetapi, ketika akan berangkat menjajakan dagangannya, Pak Tarno tiba-tiba mempunyai ide membuat permainan sulap. Dia mulai mencoba-coba permainan dari kertas dan terpikir kembali olehnya kata-kata bahasa Jawa kuno yang diperolehnya di tengah malam sebelumnya.

"Itu seperti mantra, tetapi saya pakai kata-kata itu sampai sekarang sebagai bumbu-bumbu sulap yang saya mainkan. Setelah itu, seperti ada ide terus untuk membuat sulapan. Ya maklum karena saya tidak punya modal jadi buat sulap yang sederhana saja," katanya.

Karena penghasilannya pas-pasan, bapak enam putra ini terpaksa menitipkan anak-anaknya kepada familinya. Keikhlasan Pak Tarno menjalani hidup hingga kini dan dibantu oleh istrinya yang menjadi buruh cuci baju di tetangganya, terus dipertahankan.


Aksi panggung 


Aksi panggungnya dengan gayanya yang alami tetapi sangat lucu, Pak Tarno, panggilan sehari-hari Sutarno, berhasil merebut perhatian penonton. 

Simsalabim jadi apa pok-pok-pok dibuka jadi apa ya? Wah kosong, ulangi ah... Simsalabim dibuka jadi apa? wah masih kosong juga, pakai simsalabim kok nggak bisa ya..? ucapnya.

Pesulap tradisional ini, lalu mengeluarkan mantra-mantra khusus berbahasa jawa kuno dan dilanjutkan dengan simsalabim dibuka jadi apa ya? Penonton pun tercengang karena tiba-tiba muncul burung. Pak Tarno juga pamer makan kertas dan langsung keluar jadi tali yang panjang dan setelah habis kertasnya keluar lagi rantai silet yang juga panjang sekali, kemudian keluar lagi kawat yang juga panjang.

Bahkan Pak Tarno bisa melepas leher dari badannya dan menggoreng telur di atas kepalanya, dengan kompor berbahan bakar kayu. Sebelumnya tabung kompor ditunjukkan kepada penonton bahwa tabung berlubang dikedua sisinya itu kosong, lalu dia letakkan di atas kepalanya kemudian diberi kayu dan dibakar. Dia menggoreng telur hingga matang. Tepuk tangan penonton pun semakin semarak.



Apa yang menarik dari seorang Pak Tarno ?
Yang menarik dari Pak Tarno adalah karena keluguan dan kesahajaannya, beliau tidak memakai make up, gaya bicaranya juga tidak dibuat-buat, khas Tegal, penataan peralatannya juga kurang rapi, tetapi terlihat sekali bahwa beliau mengerjakan hal tersebut dengan hati, terlihat sekali bahwa celetukan-celetukan lucu pak Tarno dikeluarkan dari hati, tidak ada beban yang dibawa pak Tarno selain beliau harus bisa menghibur penonton .
mber

Pelajaran yang kita dapat dari pak Tarno ini ? 
Pelajaran yang kita dapat dari Pak Tarno ini adalah, apapun kegiatan kita, apapun pekerjaan kita, atau apapun yang akan kita lakukan, hasilnya tidak akan sempurna jika kita tidak mempunyai hati untuk melakukannya, kalau hati kita sudah tercurah untuk apa yang akan kita lakukan, secara otomatis kita akan menyenangi kegiatan kita, kalau kita senang dengan kegiatan kita, hasilnya pun akan maksimal. Yang sering terjadi adalah kalau kita berada dalam situasi "Work Under Pressure", kita cenderung tidak melibatkan hati kita, bekerja dengan bersungut-sungut, mengeluarkan sumpah serapah, menyalahkan orang lain, dan akhirnya hasilnya mengecewakan. Pak Tarno mengajarkan satu hal :

 BEKERJA DENGAN HATI 

yang beginian biasanya dari kaskus.us




Jakarta (ANTARA) - Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) KH Ghazali Masruri menegaskan, arah kiblat shalat umat Islam Indonesia adalah barat laut, bukan arah barat seperti yang selama ini dipahami khalayak awam.
"Kiblat bukan di barat, tetapi di barat laut. Dari arah barat lurus bergeser sedikit ke utara kira-kira antara 20-25 derajat," kata Kiai Ghazali dalam seminar bertajuk "Kontroversi Arah Kiblat" yang digelar Lembaga Ta`mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) di Jakarta, Kamis.
Namun demikian, katanya, untuk meluruskan arah kiblat tidak harus dilakukan pembongkaran masjid atau mushala, cukup shaf atau barisannya saja yang digeser.
"Pengelola masjid cukup menggeser arah sajadah saja, arah barisan shalatnya. Ini kan tidak harus lurus dengan tembok, kalau memang temboknya tidak lurus kiblat," katanya.
Menurut Ghazali, hari Jumat (16/7) merupakan saat yang tepat untuk meluruskan arah kiblat. Berdasar data hisab LFNU, pada pukul 16.26 WIB matahari akan tepat berada di atas Ka`bah. Ini akan membantu umat Islam dalam meluruskan arah kiblat dengan cara yang sederhana, karena saat matahari tepat di atas Ka`bah segala sesuatu yang berdiri tegak bayangannya menuju kiblat.
"Harap kaum muslimin dapat memanfaatkan peristiwa ini untuk mengukur arah kiblat di rumah masing-masing, mushala dan masjid setempat," katanya.
LFNU sendiri mengimbau jajarannya di seluruh Indonesia untuk memelopori Gerakan Peduli Rosydul Qiblat (GPRQ), gerakan pelurusan arah kiblat, seperti yang pernah dilakukan pada bulan Mei lalu.
Dari Yahoo!



VIVAnews - Para ilmuwan berhasil menjawab  salah satu tebak-tebakan tertua di dunia, mana yang lebih dulu, ayam, atau telur?
Melalui komputer super, tim dari Universitas Sheffield dan Warwick, Inggris  menemukan jawabannya. Apakah itu? Ayam.
Kepada laman Harian The Sun, ketua tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka berhasil memecahkan teka-teki tersebut.
"Apa yang kami temukan adalah 'kecelakaan' yang menyenangkan. Awalnya, tujuan penelitian kami adalah menemukan bagaimana binatang membuat cangkang telur."
Menurutnya,  selama ini, masyarakat telah menganggap remeh ayam. Kami tidak menyadari proses luar biasa yang ditunjukan para ayam dalam proses pembuatan telur.
"Sadarkah Anda, ketika memecahkan kulit telur rebus di pagi hari, Anda sedang menyaksikan salah satu material luar biasa di dunia."
Cangkang telur memiliki kekuatan sangat luar biasa, meski beratnya sangat ringan. Manusia tak bisa membuat benda seperti itu, bahkan yang mendekatinya.
"Masalahnya, kita tak tahu bagaimana ayam membuat cangkangnya."
Tim peneliti lalu menggunakan komputer super milik Dewan Riset Sains Inggris (UK Science Research Council) yang berbasis di Edinburgh. Komputer itu dinamakan HECToR (High End Computing Terascale Resource).
"Kami ingin menelusuri bagaimana telur terbentuk, dengan melihat proses detail telur secara mikroskopis."
Yang pertama dicari adalah, mengetahui 'resep' yang digunakan ayam untuk membuat cangkang telur.
"Dengan bantuan komputer canggih, Kami memecahkan masalah ini selama berminggu-minggu. Sementara, ayam bisa menyusun cangkang itu hanya dalam semalam."
Lucunya, pemilihan cangkang telur ayam sebagai fokus penelitian benar-benar tak disengaja. Para peneliti memilih telur ayam karena proteinnya sederhana untuk ditelaah.
Namun hasilnya ternyata sangat mengejutkan. "Kami memecahkan teka-teki sepanjang masa. Ini mengagumkan."
Hasilnya, ditemukan protein khusus yang ada di tubuh ayam. Protein itu adalah adalah 'tukang bangunan' tanpa lelah, menyusun bagian-bagian cangkang mikroskopis membentuk cangkang telur.
Protein itu menginisiasi proses pembentukan cangkang sebelum menyusun bagian telur yang lain.
Tanpa protein pembangun tersebut, telur tak mungkin terbentuk. Dan, protein itu hanya ditemukan di rahim ayam. "Itu berati ayam ada duluan sebelum telur."
Tapi, dari mana ayam berasal?
Beberapa teori mengatakan, nenek moyang ayam menciptakan telur zaman Dinosaurus.
"Penemuan kami sangat potensial. Sebab, cangkang telur dibentuk dari banyak kristal kecil. Kita bisa menggunakan informasi ini untuk mengetahui cara membuat dan menghancurkan struktur kristal lainnya."
Sebagai contoh, untuk menghilangkan kerak di ceret maupun pipa.  Penelitian ini juga berimplikasi medis.
"Karena tubuh kita menggunakan metode yang sama untuk membuat gigi dan tulang, kita  bisa belajar lebih banyak tentang bagaimana membangun kembali tulang manusia." (adi)
dari Yahoo!


Tragedi Kiyai Liberal, Akhir Hayatnya Memilukan

“Apa!? kamu hamil?!” Pak tua itu terbelalak mendengar pengakuan putri bungsu yang dicintainya. Dia langsung berdiri dan memburu ke arah sang putri, mengangkat tangannya tinggi-tinggi, siap mendaratkan tamparannya, tapi...
“Jangan Paa... sabaar..!” istrinya menjerit sambil berusaha menghalangi dengan memeluk erat tubuh gadis kesayangannya. Sang bapak pun mengurungkan niatnya, tapi nampak jelas kemarahan dan kekecewaan luar biasa menguasai dirinya. Tubuhnya bergetar, matanya merah melotot, menatap tajam ke arah putrinya.
“Siapa!? Siapa yang berbuat kurang ajar begini, hah??” bentaknya tiba-tiba.
Sang putri hanya terdiam, terisak dan menyembunyikan wajahnya dalam pelukan sang ibu.
“Ya Allahhh… kenapa ini terjadi pada keluargakuu..?? Aku yang ditokohkan orang sebagai cendekiawan muslim terkemuka di negeri ini, hanya membesarkan seorang pelacur!!!” Orang tua itu mengeluh dan mengomel seolah ingin memuntahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan dari ubun-ubunnya. Sementara, sambil terus memeluk anaknya, sang istri berusaha menenangkan suasana.
“Istigfar Paa, siapa sih yang pelacur? Anak kita kan hanya korban…” belum selesai si istri berbicara, “Korban apa? Wong dia sengaja melakukannya!!!” Pak tua yang masih kesal itu kini bertambah marah mendengar istrinya berusaha membela sang anak.
Suasana langsung hening, sang istri hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa. Sejenak kemudian lelaki tua itu menarik kursi ke arah istri dan anaknya yang masih saling berpelukan, dan menghempaskan tubuhnya yang mulai renta itu.
“Ufhhh…, kenapa kau lakukan ini, Nak?” nada bicaranya nampak mulai menurun. Lalu dia menunduk sambil menutupi mukanya dengan kedua tangan keriputnya, seakan tindakan itu bisa menutupi rasa malu yang akan dipikulnya ketika tersiar kabar di media massa infotaintment, “Putri Cendikiawan Muslim Terkemuka, Hamil di Luar Nikah dengan Pemuda Kristen.”
“Pokoknya, kamu harus dicambuk seratus kali!” tiba-tiba dia berucap tegas. Istrinya yang sedari tadi diam, serta-merta menoleh ke arahnya sambil mengernyitkan dahi.
“Apa, Pa? Dicambuk? Bukannya papa pernah bilang cambuk itu hukuman primitif yang tidak pantas untuk diberlakukan lagi? Papa juga sering menulis di buku dan berbagai media bahwa hudud itu sudah tidak relevan dan ketinggalan zaman?!” sang istri memberanikan diri untuk angkat bicara.
Mendengar itu, sang cendekiawan pun semakin terhenyak ke kursinya, dia pun terdiam tak tahu harus bagaimana.
*****
Semenjak kejadian itu, kini lelaki tua tujuh puluh tahunan itu terkulai lemah di atas pembaringan sebuah ruangan gawat darurat sebuah rumah sakit ibu kota. Dia mengalami depresi yang cukup berat. Dalam dirinya terjadi pertentangan batin yang hebat. Dia sadar bahwa selama ini dia terdepan meneriakkan keabsahan nikah beda agama, meneriakkan slogan  anti penerapan syariat Islam, menentang jilbab dan menyatakan jilbab bukan ajaran Islam tapi tradisi Arab. “Itu budaya orang Arab, bukan budaya Islam!” tegasnya setiap saat ketika memberikan mata kuliah di depan mahasiswanya.
Tapi, kini nuraninya berontak ketika menyaksikan kedua putri-putrinya menyingkap aurat, berpakaian minim dan sudah tidak seakidah lagi dengannya. Dia ingin menyuruh mereka istiqamah dalam syariat Islam, hidup dalam rumah tangga islami,  dan menutup aurat seperti yang diperintahkan Al Quran, tapi apa daya nasi sudah menjadi bubur. Kedua putrinya justru jadi orang yang gigih mengamalkan ideologi sekuler liberalnya.
Dengan busana gaul ala artis MTV, kini putrinya terjerumus kepada perbuatan zina dengan pemuda non muslim. Nuraninya menuntut untuk menjatuhkan hukuman sesuai dengan syariat Islam. Karena dia sangat mengerti bahwa hukuman di dunia akan membebaskan sang putri dari hukuman yang lebih dahsyat di akhirat nanti.
“Nak, walau bagaimana, kamu adalah seorang muslimah, jika terlanjur melakukan zina, kamu harus bertobat dan dihukum dengan hukuman yang telah ditetapkan oleh Islam.” Entah untuk ke berapa kalinya dia mengatakan itu pada sang putri. Karena tuntutan nuraninya, dia selalu mencoba meyakinkan putrinya agar mau menjalani hukuman cambuk dan pengasingan.
Hingga suatu ketika, saat saat sang putri membesuknya, dia mencoba membujuk putrinya. Tak disangka-sangka sang putri langsung berkata, “Ya sudah, kalau memang dalam Islam seperti itu, aku mau masuk Kristen aja!”
“Apaaa?!” bak disambar petir, pak tua itu langsung terlonjak berdiri. Matanya melotot seolah mau copot. “Kamu sudah gila, ya? Kalo kamu masuk Kristen, kamu berarti Murtad!! Kamu kafir dan...” Ia tak sanggup lagi meneruskan kata-katanya, karena amarahnya sudah membumbung tinggi. Dengan suara menggelegar dia hardik sang putri yang langsung terdiam, menggigil ketakutan.
“Apa nggak salah denger nih, Pa?” tiba-tiba putri sulungnya yang kebetulan sedang berkunjung, angkat bicara membela adiknya. “Papa ngomong apa sih, murtad.. kafir… Hak Diana dong Pa, untuk masuk Kristen, karena dia sudah merasa tidak cocok dengan Islam. Agama kan, wilayah privat yang tidak bisa dicampuri orang lain. Pindah agama ke Kristen adalah wilayah privat Diana. Papa tidak bisa, dong... ikut campur!”
“Jangan asal ngomong kamu, Len!!” pak tua itu langsung membentaknya.
“Dengar Lena, sebenarnya papa tidak pernah merestui kamu menikah dengan orang Kafir itu. Haram hukumnya muslimah menikah dengan orang kafir!!”
“Sekarang papa berani bilang begitu, lalu kenapa papa selama ini sibuk menulis di buku dan berbagai media bahwa semua agama itu sama kebenarannya? Untuk apa papa berkoar-koar semua pemeluk agama akan masuk surga? Itu semua bohong? Iya, Pa? Papa selama ini hanya menipu orang banyak dengan semua tulisan dan ucapan Papa itu?” Lena memberondong sang ayah yang sudah tua dan sedang sakit itu dengan berbagai pertanyaan yang sangat menyudutkan.
“Diaamm..!!!” dia semakin kalap mendengar ocehan sang putri sulung.
“Kenapa Lena harus diam? Lena kan hanya mengulang ucapan-ucapan yang Papa ajarkan!” Si sulung tidak mau kalah, balas membentak. “Asal Papa tahu, sekarang aku sudah ikut agama Mas Yudha, aku sudah masuk agama Budha!”
“Apaa?! ... beraninya kamu murtad Lena.. kamu sudah kafir, akan masuk neraka… darahmu sekarang halal ditumpahkan… akan aku bun... aaaakhhh!”
“Pa..pa..istigfar pa…, istigfaaar!!!” Sang istri berusaha menenangkan suaminya yang berteriak-teriak mengigau. Lelaki itu terus meronta-ronta sambil berteriak tak karuan. “Susteer… tolong susteer..” Sang istri pun menjerit histeris. Tak lama kemudian berdatanganlah beberapa perawat laki-laki, memegangi tangan dan kakinya sampai dia tenang kembali.
“Ahh.. hhh..hhh” lelaki itu nampak terengah, nafasnya memburu..
“Tenang Pak, istigfar..” salah seorang perawat terus berusaha menenangkannya.
Lelaki tua itu pun berangsur tenang, perlahan dia membuka kedua bola matanya, memandang sekelilingnya. Nampak olehnya sang istri yang masih menyisakan cemas di wajahnya. Kedua biji matanya menyapu sekeliling ruangan itu, namun tak didapatinya kedua orang putrinya.
“Ma.. apa.. d..Di..ana jj..jadi masuk kk..Kristen?” mulutnya bergetar, dengan suara yang amat lemah dia berusaha bertanya ke istrinya. Setelah terdiam beberapa saat, bingung harus menjawab apa, sang istri pun memberanikan diri untuk mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
..Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil...
“Fhhhhh…” lelaki itu menghembuskan nafas kuat-kuat, seolah ingin melepaskan semua beban di dadanya. Kepalanya terkulai lemas, tatapannya kosong, perlahan dia pun kembali memejamkan mata… tiba-tiba.. dia teringat sebuah hadits Nabi yang dulu sangat dihafalnya sejak kecil... “Apabila anak Adam meninggal dunia, terputus seluruh amalannya kecuali tiga perkara… Ilmu yang bermanfaat, shadaqah jariah, dan anak shaleh yang akan mendoakan..” Dia langsung membelalakkan matanya, “Anak yang shalehhh…” mulutnya berdesis. “Aku tidak punya anak yang shaleeeh… kedua putri ku telah murtaaad!!.. aahhh, siapa nanti yang akan mendoakanku?? Hik..hik..hik..” dia pun terisak, tubuhnya berguncang hebat menahan isakan tangis penyesalannya.
***
Sang cendekiawan tertunduk menatap tajam ke arah gundukan tanah yang masih merah tempat istrinya dibaringkan untuk selama-lamanya. Tanpa disangka, istrinya yang segar-bugar, mendahuluinya menemui sang Khaliq. Sementara sang cendekiawan tua yang belum bisa mengatasi depresi berat itu masih bertahan hidup, meski sakit-sakitan. Kini, tinggallah Kyai Liberal ini dengan dua orang putrinya.
Tiba-tiba dia tersentak, teringat kedua putrinya kini beda agama dengannya, berarti hanya dia sendiri yang muslim.
Ketika hendak beranjak berdiri. Tanpa sengaja bola matanya terpaku pada sebuah nisan berlambang salib, tak jauh dari makam istrinya. “Ya Allah, bila aku mati nanti, akankah namaku terpampang di batu nisan seperti di makam salib itu?” [azz@hra/voa-islam.com/cerpen semi-fiksi]



Arah Qiblat Versi MUI Melenceng ke Afrika

JOMBANG– Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal Kiblat ternyata melenceng tidak menghadap Masjidil Haram Makkah, tapi menghadap ke Afrika. MUI sudah merevisinya, akan tetapi draft revisi itu belum ditandatangani dan belum dipublikasikan ke masyarakat.
Hal itu diungkapkan anggota Komisi Fatwa MUI, Sopa AR. Menurutnya, fatwa MUI  Nomor 3 Tahun 2010, tentang arah kiblat masjid di Indonesia ada kesalahan. Dalam draft fatwa yang salah itu MUI menyebut bahwa letak geografis Indonesia berada di bagian Timur Makkah.
Dengan begitu arah kiblat masjid hendaknya menghadap tepat ke arah barat. Namun, setelah melalui kajian bersama beberapa pakar ilmu falak dan astronomi, arah yang ditentukan MUI itu justru menghadap ke Afrika, Somalia Selatan, Kenya, dan Tanzania.
…setelah melalui kajian bersama beberapa pakar ilmu falak dan astronomi, arah yang ditentukan
MUI itu justru menghadap ke Afrika, Somalia Selatan, Kenya, dan Tanzania…
Hanya saja, atas kesalahan tersebut MUI sudah merevisinya, akan tetapi draft revisi itu belum ditandatangani dan belum dipublikasikan ke masyarakat. “Kami akui fatwa itu keliru, tapi kemarin sudah direvisi,” kata Komisi Fatwa MUI Pusat, Sopa AR dalam Seminar Nasional Arah Kiblat dan Penentuan Waktu Shalat di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa (13/7/2010).
Atas kesalahan itu, kata Sopa, dalam waktu dekat, draf revisi itu akan segera ditandatangani ketua, dan segera disebarkan ke tengah masyarakat. Menurutnya, arah qiblat masjid yang benar adalah menghadap ke barat laut dengan kemiringan yang bervariasi, sesuai dengan letak geografis. Pertimbanganya, ternyata secara geografis letak Indonesia tidak persis berada di sebelah timur Makkah.
Dia berharap agar pengurus masjid di Indonesia merubah arah kiblat sesuai dengan revisi fatwa. Pelurusan arah kiblat tidak harus dengan merombak bangunan masjid. Namun, caranya cukup dengan membuat garis shalat, yang disesuaikan dengan arah kiblat yang benar.
…Pelurusan arah kiblat tidak harus dengan merombak bangunan masjid. Namun, caranya cukup dengan membuat garis shalat, yang disesuaikan dengan arah kiblat yang benar…
Sopa lalu menegaskan bahwa melencengnya arah kiblat itu bukan dipengaruhi oleh pergeseran lempeng bumi akibat gempa. Alasannya, rentang pergeseran antara Indonesia dengan titik kiblat itu sebesar 140 sentimeter. Jika pergeseran hanya 7 sentimeter itu tidak ada artinya.
Sementara itu, pembicara lainnya, Thomas Jamaludin, Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membenarkan hal itu. Menurutnya, dari kacamata ahli astronomi metode pengukuran itu dibenarkan. Pergeseran hanya terjadi di bangunan masjid saja. “Karena itu, yang harus dirubah hanya arah pada saat shalat. Bukan letak masjidnya,” katanya menambahkan. [taz/beritajatim]

dari voa-islam



Kisah ini terjadi disebuah peternakan.
Seekor ayam jantan hidup bersama 10 ayam betina.
Sebagai satu-satunya pejantan tentu saja ia merasa bahagia.
Akan tetapi karena usia si ayam jago sudah tua dan sudah tidak terlalu produktif lagi, pemilik peternakan memutuskan untuk membeli ayam jago baru yang masih muda.
Suatu hari petani datang memasukkan satu ayam jago muda ke dalam kandang.
Terjadilah dialog antara ayam jago tua dan si jago muda yang pendatang baru.
"Wahai ayam jago muda, saya tidak mau dianggap anti regenerasi. Tapi saya juga tidak mau langsung menyerah. Bagaimana kalau kita lomba lari, kalau kamu menang kamu boleh jadi satu-satunya pejantan dan saya mengaku kalah!" ajak si ayam jago tua.
"Boleh saja!" jawab si Jago muda.
"Permainannya begini, saya akan berada setengah meter di depan kamu, lalu kamu kejar aku, kalau aku terkejar maka aku kalah." terang si Jago tua
"OK, mari kita mulai" tegas sang jago muda penuh keyakinan. Tantangan yang terlalu mudah, pikir si jago muda.
Singkat cerita akhirnya keduanya pasang posisi.
Si jago tua bergerak, si jago muda mengejar. Si jago tua melompat. Si jago muda masih mengejar.
Tak lama berselang...dor. Si jago muda terkapar mati tertembak.
Sang pemilik peternakan mengusap senapannya sambil marah-marah.
"Heran, ini ketujuh kalinya aku beli ayam jago muda, semua hanya tertarik pada si jago tua. Tidak ada yang tertarik sama betinanya!"

Humor dan hikmah:
Apa yang terjadi, si jago tua berhasil memanipulasi anak baru dan menjadikan mereka korban. Dan itu bukan korban pertama. Sudah 6 jago muda lain mati ditembak petani karena dikira tidak tertarik betina.
Si jago muda menjadi korban karena terlalu mudah percaya pada orang yang baru dikenalnya, apalagi jago tua adalah kompetitornya.

Pesan pertama : Jangan mudah percaya, selalu siapkan langkah antisipasi
Karena itu berhati-hatikan, jangan mudah percaya, harus berhati-hati, tapi juga jangan berlebihan curiga.
Seimbang saja, boleh percaya tapi siap langkah antisipasi.

Pesan kedua: Kalau ada tawaran terlalu mudah jangan percaya.
Ada yang bilang investasi pasti untung.
Pinjaman tanpa bunga.
Bisnis pasti berhasil. Ya justru tawaran semakin mudah harus semakin hati-hati.

Pesan ketiga:
Ini mengingatkan saya pada mapras, masa orientasi atau ospek, atau bulliying.
Senior senyum-senyum mengajak junior ke puncak, jalan-jalan. Pas di sana di kerjain habis-habisan.
Semoga Anda tidak termasuk senior yang anarki dan ngerjain junior tanpa hak, karena Allah tidak pernah memberi hak untuk itu. Saya anti ospek, bullying atau masa orientasi siswa. Ketika junior saya melawan, ketika senior saya menghilangkan atau mengurangi. Bagaimana dengan Anda?



dari Komunitas BISA!